Penyanyi Anji akhirnya memberikan klarifikasi setelah video wawancaranya dengan Hadi Pranoto yang mengaku profesor menuai kontroversi. Anji menyampaikan klarifikasinya dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube dunia MANJI, Kamis (6/8/2020). Suami Wina Natalia ini mengaku, saat berbincang dengan Hadi Pranoto, ia hanya bertindak sebagai pewawancara.
Anji menjelaskan, dirinya sempat mempertanyakan status dan krebilitas Hadi Pranoto saat sesi wawancara tesebut. "Soal status dan kredibilitas Pak Hadi Pranoto yang dipertanyakan oleh banyak orang itu juga saya tanyakan dalam video tersebut di menit 4.39 dan juga 8.27," kata Anji. Dalam video klarifikasinya itu, Anji juga menyematkan potongan video wawancara pada menit tersebut.
Dalam video tersebut, Anji memang berulang kali menanyakan soal di mana Hadi Pranoto mempelajari tentang cara membuat antibodi Covid 19. "Prof sebelum saya lebih jauh, mungkin juga orang orang mempertanyakan bagaimana profesor bisa menyimpulkan hal ini." "Atau tahu tentang hal ini dan juga membuat antibodi Covid 19 di mana profesor belajar? Atau siapakah profesor Hadi Pranoto ini sebenarnya?" tanya Anji dalam video yang viral tersebut.
Saat ditanya, pernyataan Hadi Pranoto justru tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Anji tersebut. Sehingga, pada menit ke 8.27, Anji kembali mengulangi pertanyaannya. "Prof tadi pertanyaan saya belum sempat terjawab, profesor belajar ini sejak kapan dan di mana?" tanya Anji lagi.
Hadi Pranoto lantas menjawab, bahwa dirinya telah melakukan riset tersebut sejak tahun 2000. Anji memang terlihat terkejut saat mengetahui bahwa riset tersebut sudah dilakukan sejak 20 tahun lalu. Namun, akhirnya Anji lebih terkejut saat mengetahui bahwa semua pernyataan Hadi Pranoto dalam video wawancara tersebut tidak valid.
"Saya terkejut ketika mendapatkan informasi bahwa ternyata beberapa hal yang berkaitan dengan status Bapak Hadi Pranoto dan juga pernyataan pernyataannya itu ternyata tidak valid," ungkap Anji. Dalam video klarifikasi tersebut, Anji menyatakan, bahwa klaim istilah obat bukan disebutkan oleh dirinya. "Saya juga tidak menyatakan bahwa herbal yang disebutkan adalah obat, tetapi itu adalah pernyataan dari Bapak Hadi Pranoto sendiri," ucap Anji.
Anji menegaskan, bahwa ia belum mengenal Hadi Pranoto sebelumnya. Pertemuan pertamanya dengan Hadi Pranoto terjadi pada 29 Juli 2020 saat dia berkunjung ke Pulau Tegal Mas, Lampung untuk melihat lahannya di sana. Saat itu, Anji datang ke suatu acara yang juga dihadiri oleh Hadi Pranoto.
Setelah makan siang, Anji melihat Hadi Pranoto diwawancarai oleh beberapa media. Bahkan, salah satu pemimpin redaksi dari media tersebut melakukan wawancara langsung dengan Hadi Pranoto. "Hasil wawancara itu pun terbit pada hari itu juga dan juga di sana disebutkan Bapak Hadi Pranoto dengan sebutan 'Prof'," papar Anji dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube dunia MANJI, Kamis (6/8/2020).
Selain itu, Anji juga mengungkapkan, bahwa semua orang yang berada di acara tersebut menyebut Hadi Pranoto dengan sebutan 'Prof'. Ia mengaku tertarik dengan apa yang dibicarakan di dalam materi wawancara tersebut. Anji kemudian mulai mencari berita tentang Hadi Pranoto melalui mesin pencarian Google.
Di situ Anji menemukan pemberitaan tentang Hadi Pranoto dan juga temuannya di media mesia sejak April 2020. "Saya melihat harapan, lalu saya meminta sesi wawancara dengan dia (Hadi Pranoto) untuk membicarakan perihal ini." "Wawancara pun dilakukan pada malam hari itu sekitar pukul 22.00 WIB," jelasnya.
Selanjutnya, video wawancara dengan Hadi Pranoto itu diunggah Anji ke YouTube pada 31 Juli 2020 atau dua hari setelah wawancara. Buntut dari video wawancara tersebut, Anji dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Cyber Indonesia. Bukan hanya Anji, Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid menegaskan juga melaporkan Hadi Pranoto yang disebut sebagai profesor atau ahli mikrobiologi di dalam konten YouTube milik Anji.
Diketahui, video berjudul 'Bisa Kembali Normal? Obat Covid 19 Sudah Ditemukan!! di kanal YouTube dunia MANJI yang kini sudah dihapus pihak YouTube itu sempat menuai kontroversi. Muannas menegaskan, Anji harus membuktikan tentang opini publik yang berkembang di masyarakat tersebut dengan melaporkannya ke jalur hukum. "Kami khawatir saja kalau enggak dilaporkan, ini dianggap bukan persoalan besar dan tidak ditindaklanjuti," tambahnya.