Daerah di negara bagian berpenduduk paling padat di Jerman telah 'dikurung kembali' setelah wabah virus corona menyebar. Dikutip dari , wabah tersebut menyebar di rumah jagal hewan paling terkenal di wilayah tersebut. Lebih dari 1.500 pekerja dari pabrik milik keluarga Tonnies di distrik Gutersloh dinyatakan positif Covid 19.
Rumah pemotongan hewan itu sebelumnya mengatakan telah berhenti beroperasi pada Rabu (17/6/2020) dan telah ditutup secara bertahap. Armin Laschet, Gubernur wilayah Rhine Westphalia Utara mengatakan, penduduk di wilayah Guetersloh hanya boleh memiliki kontak dengan keluarga mereka sendiri atau satu orang dari luar. Laschet menambahkan, bioskop, bar dan pusat kebugaran juga akan ditutup dalam upaya menahan penyebaran wabah.
Namun, restoran dapat terus melayani orang orang dari rumah tangga. Sekolah dan pusat pengasuhan anak telah ditutup minggu lalu sejak awal penyebaran wabah. Penguncian lokal ini merupakan buntut melonjaknya nomor R negara itu menjadi 2,88.
Artinya, virus tersebut diperkirakan menyebar secara eksponensial. Gubernur mengatakan, langkah langkah tersebut baru akan dicabut pada 30 Juni 2020. Namun hal tersebut dapat dilakukan bila situasinya membaik.
Ia juga tidak memberikan lebih detail mengenai bagaimana keberhasilan akan diukur. Kementerian Kesehatan Jerman, Robert Koch Institute telah memperingatkan negara akan tetap waspada dalam beberapa minggu mendatang. Ia menambahkan, meskipun ada pembatasan yang dicabut di seluruh negeri, virus masih beredar dan gelombang kedua mungkin terjadi.
Jerman telah dipuji secara luas atas tanggapannya terhadap pandemi virus corona, setelah menerapkan langkah langkah pengujian, penelusuran dan persiapan rumah sakit. Jumlah kematian yang dilaporkan terkait dengan Covid 19 di Jerman adalah 8.909 hampir lima kali lebih rendah dari Inggris. Sebelumnya diberitakan, buntut wabah Covid 19 di antara para pekerja rumah jagal, Menteri Tenaga Kerja Hubertus Heil mengambil kebijakan penting.
Ia memutuskan untuk melarang subkontrak pekerjaan pengepakan daging melalui agen ketenagakerjaan. Adapun perusahaan Toennies mengatakan, dalam sebuah pernyataan, pembukaan kembali pabrik akan tergantung pada keputusan pihak berwenang. Seorang juru bicara perusahaan Toennies, Andre Vielstadte, menyampaikan permintaan maafnya.
"Kami hanya dapat meminta maaf," ujarnya dalam konferensi pers. Dia menambahkan, pabriknya telah bekerja secara intensif untuk menjaga virus agar tak keluar dari perusahaan. Perusahaan mengatakan akan ada tes positif untuk melakukan pengujian yang luas di 19 pabriknya di Jerman.
"Tes di pabrik lain tidak menemukan tanda tanda virus dan produksi di tempat lain terus berlanjut," katanya.