Agung Budi Wibowo, pemuda asal Purworejo, Jawa Tengah, yang sempat viral setelah membuat robot untuk membantu sang ibu berjualan telur dadar kini kembali berinovasi. Budi, panggilan akrabnya, kini berinovasi membuat sebuah alat hand sanitizer otomatis. Alat tersebut bekerja menggunakan sensor otomatis.
Jika telapak tangan dimasukkan ke celah alat tersebut, botol hand sanitizer akan otomatis terpencet. Sehingga, tidak ada kontak fisik saat memegang hand sanitizer. Pemuda asal Desa Kedungkarang Dalam, Kecamatan Banyuurip, Purworejo tersebut mengungkapkan, ide membuat inovasi penuang hand sanitizer otomatis ini berawal dari keresahannya.
Berikut video alat hand sanitizer otomatis karya Budi : Budi menuturkan, alat tersebut baru dibuat untuk perusahaan tempatnya kerja. Alat tersebut kini memasuki tahap penyelesaian.
"Kurang bagian cover, kalau mekaniknya udah selesai," ungkap Budi. "Tinggal memperbaiki cover saja," imbuhnya. Selain mengerjakan alat hand sanitizer otomatis, Budi juga tengah mengerjakan sejumlah inovasi lain.
Satu di antaranya ialah inovasi menghidupkan mesin kendaraan dengan sistem sidik jari. "Iya sedang buat sidik jari untuk starter motor," ucap Budi. Sebelumnya, pada bulan Februari 2020, Budi menjadi viral setelah berhasil membuat robot mini yang digunakan untuk membantu sang ibu berjualan telur dadar keliling.
Budi mengungkapkan dirinya belajar membuat robot lewat YouTube dan memanfaatkan Google. "Awalnya saya belajar dari YouTube dan Google tentang cara kerja motor servo, mikro controller, tidak langsung fokus di robot," ungkapnya. Kemudian Budi mencoba hingga bisa membuat robot dengan bahan dan alat sederhana.
Alumni SMK Negeri 1 Purworejo tahun 2019 ini menuturkan, ilmu pembuatan robot belum pernah diterimanya waktu belajar di sekolah. Diketahui jurusan Budi semasa sekolah adalah teknik kendaraan ringan atau otomotif. Dilansir , ketertarikan Agung membuat robot karena kasihan melihat ibunya, Praptining Utami, yang kerepotan saat berjualan telur dadar mini.
Praptining kesulitan menuangkan adonan telur karena memiliki gangguan pada mata. "Robot ini saya buat untuk memudahkan ibu berjualan karena ibu mengalami gangguan penglihatan." "Setiap kali menuangkan adonan telur harus dekat dengan wajan yang panas. Melihat hal itu saya tidak tega," katanya.
Cara kerja robot tersebut yakni lengan lengan mekanis robot akan mengatur posisi di setiap lubang lubang cetakan di wajan. Kemudian pompa menyedot adonan telur dan dialirkan ke cetakan lewat selang. Budi menjelaskan, biaya membuat robot mini pembuat telur dadar tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 1,5 juta.
Untuk membuat robot tersebut memang harus membeli beberapa komponen di luar kota seperti Solo, Yogyakarta, dan Jakarta, karena belum ada di Purworejo. Menurut dia keberadaan robot tersebut tidak hanya memudahkan ibunya saat berjualan, tetapi juga turut mendongkrak omzet penjualan. Meski masih dapat digunakan, robot tersebut kini sedang tidak digunakan oleh sang ibu.
Adapun diketahui, Budi kini bekerja di sebuah perusahaan di Karawang, Jawa Barat. Budi mengaku menerima pesanan pekerjaan yang berkaitan dengan robotika. Selain itu, Budi juga membagikan ilmunya melalui kanal YouTube miliknya.
"Misal ada pesanan ya saya terima, tapi kalau mau bikin sendiri saya sudah bikin juga tutorialnya di YouTube," ungkap Budi.