Ketika berpuasa, mencicipi makanan saat sedang memasak untuk berbuka hukumnya makruh. Makruh adalah sesuatu yang tidak dianjurkan tapi tidak membatalkan. Hal itu disampaikan Dr.H. Syamsul Bakri,M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Surakarta.
Menurutnya mencicipi makanan bukanlah hal yang membatalkan puasa. “Tentu yang membatalkan puasa itu melakukan aktifitas makan atau minum atau hal hal yang membatalkan puasa.” Meskipun hukumnya makruh, ia tidak menyarankan orang yang bukan juru masak untuk mencicipi makanan.
“Tapi tidak boleh kalau untuk orang yang tidak ada kepentingan mencicipi makanan sangat makruh sekali itu,” ungkapnya. Tetapi hukum mencicipi makanan saat puasa bisa menjadi mubah jika dilakukan oleh juru masak yang menghidangkan buka untuk orang banyak. “Kecuali juru masak yang masakannya akan dimakan oleh banyak orang seperti juru masak restoran apapun yang memiliki konsekuensi supaya masakannya enak maka itu diperbolehkan bukan makruh tapi mubah, prinsipnya boleh,” katanya.
Ia menjelaskan pengertian mencicipi makanan disini hanya sebatas merasakan makanan diujung lidah dan tidak ditelan. “Dan kalau mencicipi dimuntahkan lagi bukan ditelan. Tidak ada masalah orang yang berpuasa untuk mencicipi makanan khususnya para juru masak. Boleh diujung lidah dan tidak sampai tenggorok,” ujarnya. 1. Memasukkan Sesuatu ke Lubang Tubuh
2. Mengobati Sakit dari Qubul dan Dubur 3. Muntah dengan Sengaja 4. Bersetubuh
5. Keluar Mani dengan Sengaja 6. Haid 7. Nifas
8. Hilang Akal 9. Murtad