Psikolog Klinis Melissa Grace turut mengomentari kasus pembunuhan bocah 6 tahun (APA) oleh murid SMP 15 tahun (NF) di Sawah Besar, Jakarta Pusat yang terjadi pada Kamis (5/3/2020). Hal itu diungkapkan Melissa Grace saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi Tv One pada (8/3/2020). Sementara itu diketahui, NF mengaku membunuh APA karena terinspirasi dari film horor dan thriller yang ia gemari.
Melissa Grace mengatakan, hal itu bisa terjadi. Penyimpangan yang dilakukan seorang anak makin besar terjadi apabila ia memiliki hubungan yang tidak baik dengan orangtua. "Bisa jadi," ujar Melissa.
Lantas, Melissa menyinggung satu di antara catatan yang sempat ditulis NF. Ada catatan NF yang mengatakan dirinya selalu mencintai seseorang yang tak disebut namanya. "Berdasarkan berita berita yang beredar bahwa ada salah satu surat yang dirilis oleh kepolisian yang (berbunyi), 'i will always love you. Who? Unknown ," ungkap Melissa mengutip kata kata pelaku.
Melissa mengatakan, hal itu menggambarkan apa yang sebenarnya ia butuhkan. "Saya melihatnya bahwa tulisan tulisan ini kan adalah bentuk proyeksi, apa yang dibutuhkan seorang anak dari dalam dirinya," ujarnya. Melissa lantas menerjemahkan catatan yang telah ditulis NF tersebut.
Menurutnya, anak itu sangat membutuhkan kasih sayang. "Saya akan terus mencintai kamu. Siapa? Enggak diketahui," kutip Melissa. "Berarti ini anak sebenarnya, saya melihatnya dia sangat butuh kasih sayang," lanjutnya.
Melissa mengakui dirinya belum dapat mengartikan tulisan tulisan lain bocah SMP tersebut. "Itu baru satu tulisan, belum tulisan tulisan yang lain." "Kemarin saya coba cari, tetapi tidak terlalu jelas," ungkap Melissa.
Melissa menambahkan, kemungkinan NF membunuh bukan hanya karena faktor individu. Melainkan juga melibatkan faktor lingkungan. "Mungkin saja ada kontribusi dari faktor faktor lingkungan, yang kemudian saling berinterelasi dengan faktor individual," lanjutnya.
Susatyo mengatakan, pihaknya berhasil menemukan sejumlah catatan yang berisi curahan hati NF. "Mau siksa baby? Dengan senang hati atau tidak tega," demikian tulisan NF dikutip Susatyo saat olah TKP di depan rumah tersangka, Jumat (6/3/2020). Selain itu, ada pula gambaran gambaran NF yang memperlihatkan seorang perempuan menangis.
Ada pula gambar seorang perempuan terlilit tali. Susatyo mengungkapkan, dalam gambar tersebut ada tulisan dari NF yang meminta untuk tetap tenang dan berilah aku penyiksaan. "Dengan kalimat, ' keep calm and gie (give) me torture (tetap tenang dan beri aku siksaan red),'" cerita Susatyo.
Sedangkan, APA yang dibunuh oleh NF ditemukan terikat di dalam lemari. Selain itu, NF sering menuliskan kekecawaanya pada keluarga di papan tulis di rumahnya. NF sendiri kini tinggal bersama ayah dan ibu tirinya.
"Juga berbagai gambar gambar kesedihan, kelihatan mata saja dan sebagainya," ucapnya. Susatyo menjelaskan, NF sering mengungkapkan curahan hatinya dalam bahasa Inggris. "I'll learn to change my life but I need more time,"dan I will always love you. Who? unknown ."
(Aku akan belajar mengubah hidupku tetapi aku butuh lebih banyak waktu, dan Aku akan selalu mencintaimu. Siapa? Tidak diketahui red)," demikian tulisan NF. Lalu, ada pesan cukup menakutkan bagi sang ayah. "Tomorrow I will try to laugh see my dad is death gone forever.
(Besok aku akan mencoba tertawa melihat Ayahku meninggal selamanya red) ," tulis NF. Susatyo mengakui bahwa anak tersebut cukup cerdas lantaran sering mengungkapkan perasaannya dalam berbagai tulisan. "Di TKP yang pertama kami menemukan papan curhat," jelas Susatyo.
"Anak ini cukup cerdas, berkemampuan bahasa Inggris cukup baik dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu di dalam berbagai tulisan," lanjutnya. Susatyo menduga, pembunuhan yang dilakukan pada NF sudah direncanakan sebelumnya. Dari tulisan tulisan itu, Susatyo mengatakan akan menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut.
"Ini akan kami kumpulkan buktinya sebagai bahan pertimbangan perkara ini. Ini menjadi perhatian kita semua," ucap Susatyo.